tulisan berjalan

"Welcome to my blog dear friends created by daniel ferdinando"

Kamis, 09 Januari 2014

Tokoh Musik Melayu

Tokoh-Tokoh Musik Melayu
1.     Husein Bawafie
Husein Bawafie adalah seniman dan sekaligus salah satu tokoh pembaharu musik Melayu atau dangdut Indonesia. Dari karya-karyanya, ia mengubah watak lagu-lagu Melayu Deli menjadi musik Melayu yang lebih dinamis dan struktur lirik dan lagu yang lebih bebas (tidak lagi berpantun). Ia merupakan pemimpin Orkes Melayu Chandralela, yang memunculkan Ellya Khadam dan Elvy Sukaesih. Dari tangannya telah tercipta lebih dari 200 lagu.
2.     Muhammad Mashabi
Muhammad Mashabi merupakan salah satu penulis lagu dan penyanyi musik Melayu pada masa 1950-an dan 1960-an di Indonesia. Bersama-sama dengan H. Bawafie dan Munif Bahaswan, ia merombak gaya musik Orkes Melayu Deli dengan mengganti beberapa instrumen dan struktur lirik dan lagu. Bila sebelumnya lagu-lagu Melayu Deli berisikan pantun, pada masa mereka musik Melayu mulai memasukkan tema-tema percintaan. Penggunaan gong pun mulai ditinggalkan. Tempo lagu lebih cepat. Perubahan yang dilakukan merintis bentuk dangdut modern seperti yang dikenal sekarang. M. Mashabi pernah berkolaborasi dengan Ellya, Si Boneka dari India, dan Johana Satar. Beberapa lagu ciptaannya yang menjadi abadi dapat disebutkan Renungkanlah, Harapan Hampa, Hilng Tak Berkesan, Kecewa (dipopulerkan kembali oleh Iis Dahlia), dan Keluhan Anak Tiri (lebih dikenal dengan judul Ratapan Anak Tiri, judul film yang menggunakan lagu ini sebagai soundtracknya). M. Mashabi wafat pada usia muda dan belum pernah berkeluarga.

3.     Amir Hamzah
Tengku Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera (lahir di Tanjung Pura, Langkat,Sumatera Timur, 28 Februari 1911 – meninggal di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun) adalah seorang sastrawanIndonesia angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat) dan banyak berkecimpung dalam alam sastra dan kebudayaan Melayu.
Amir Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru, tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang. Di tangannya Bahasa Melayu mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga zaman sekarang.
Amir Hamzah terbunuh dalam Revolusi Sosial Sumatera Timur yang melanda pesisir Sumatra bagian timur di awal-awal tahun Indonesia merdeka. Ia wafat di Kuala Begumit dan dimakamkan di pemakaman Mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat.Adapun, revolusi ini terjadi pada tahun 1946. Ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 106/ tahun 1975, tanggal 3 November 1975.
4.     Said Effendi
            Said Effendi (lahir di Besuki, 25 Agustus 1925 – meninggal di Jakarta, 11 April 1983 pada umur 57 tahun) adalah seniman musik Melayu pada era 1950-an sampai 1970-an. Ia memopulerkan lagu Seroja yang populer hingga ke Malaysia. Lewat lagu Bahtera Laju, Said Effendi menempatkan diri sebagai pelantun irama Melayu nomor wahid negeri ini. Ia menyingkirkan popularitas P. Ramlee. Semua penghargaan yang diterimanya adalah anumerta (post-humous), mulai dari Anugerah Dangdut TPI (1998), Persatuan Wartawan Indonesia, Anugerah Seni dari PT Variapop, Nugraha Bhakti Musik Indonesia (2004), dan dari Parfi dan Persatuan Seniman Malaysia (2006).

1 komentar:

  1. Pelantun Lagu Melayu yg melegenda, baik warna vokalnya maunpun langgam melayunya. Dari kecil (1970-an) saya sering mendengar lagu2 beliau, tetapi aku baru aware tentang KEBESARAN beliau (dan Bp. Husein Bawafie) setelah aku dewasa (1985-an. Bahkan saat menikuti lomba : kupilih Fatwa Pujangga sebagai lagu pilihanku.
    Ayo, generasi baru banyakin karya2 indah, melanjutkan kiprah karya2 beliau/senior kita itu.... Bravo Seniman Indonesia.Hari ini (Januari 2022): Musik Indonesia dikenal dan digandrungi oleh banyak orang di seluruh dunia, melalui ketenanran Alip Ba Ta dan Ehsan (Guitar FingerStyler) dan para guitaris & kendangers cilik (laki [kendanger Banhyuwangi] & perempuan/Ayu Gustian?), kendager wanita [Ayu Nida dan KenDedes?] yg luar biasa, grup2 musik [Campursari, Didi Kempot], Kendanger Koplo [Benny Serizawa, dll], orchestra (Erwin Gutawa, Adie MS, dll, musisi [Ahmad Dhani, Dewa Bujana], vokalis [Ebiet GAD, Rosaa, Cakra Khan, Somah, Ddi Kempot, Via Valen, Vanny Vabiola, dll], bahkan Commedian serba bisa (seperti Sule/Sutisna). Belum lagi banyak youtuber yg memamerkan skill bernyanyi mereka ke seluruh dunia [Marshall/Cong-Brothers, Habibie/Riva Projecr, Randy Dongseu, dll].
    Belum lagi musik DANGDUT pun merambah Amerika dg munculnya para penyuka bahkan penyanyi dangsut di negeri Paman Sam itu, dan penganugerahan Gelar Doctor (HC) kepada Raja Dangdut Indonesia: Rhoma Irama, Dangdut dipagelarkan di berbagai Negara, dan banyak orang asing yg belajar musik tradisional Indonesia di Universitas Seni di Bandung, Jogya dan Solo, shg tak sedikit Orang asing yg jadi SINDEN (Java Traditional Singer, spt Megan (AS) dan .... (Jepang). Ruarr biasaaaa....
    Bravo para seniman Indonesia.

    BalasHapus